BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Keseimbangan cairan dan
elektrolit dalam tubuh sangat di perlukan untuk memelihara kesehatan dan fungsi
tubuh. Keseimbangan adalah menjaga distribusi air dan elektrolit yang masuk dan
keluar di dalam tubuh, ketidakseimbangan dapat diakibatkan oleh beberapa faktor
yang berhubungan dengan beberapa penyakit. Oleh karena itu, perawat harus
waspada terhadap beberapa macam perbedaan dari klien, meliputi penilian dan
koreksi pada ketidakseimbangan dan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Penyebab dari diare adalah kebanyakan akibat terjadi
infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare. Penyebab utama
pada anak adalah kepada bakteri, virus, parasit, protozoa, adapula yang
disebabkan karena faktor malabsorbsi dan faktor makanan.
Karena diare merupakan
penyakit umum yang dapat diderita oleh manusia, terutama oleh anak-anak. Maka
penulis menyusun studi kasus ini "Diare" yang bertujuan supaya dapat
menambah dan meningkatkan pengetahuan penulis.
Diare adalah kehilangan
cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali
atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang encer atau cair
B.
Ruang
Lingkup
Pada penulisan studi
kasusu ini penulis melakukan Asuhan Keperawatan kepada Tn. B dengan diagnosa
medis "Diare" di Rumah Sakit Tentara Ciremai.
C.
Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan penulisan ada dua:
1.
Tujuan
Umum
Yaitu memperoleh pengalaman secara nyata dalam memberikan
Asuhan Keperawatan pada klien diare secara komprehensif. Meliputi: aspek
biologi, psikologi, sosial dan spiritual dengan pendekatan proses perawatan.
2.
Tujuan
Khusus
-
Dapat
melakukan pengkajian dan menganalisa data untuk menegakkan diagnosa
keperawatan.
-
Dapat
menyusun rencana Asuhan Keperawatan
-
Dapat
melaksanakan tindakan Asuhan Keperawatan berdasarkan perencanaan yang telah
disusun
-
Dapat
melakukan evaluasi Asuhan Keperawatan
D.
Metode
Penulisan
Dalam penulisan makalah
ini penulis menggunakan metode observasi langsung ke pasien dengan cara wawancara
serta studi pustaka untuk memperkuat teori yang di dapat.
E.
Sistematika
Penulisan
Adapun sistematika penulisan makalah ini, yaitu:
BAB I : Pendahuluan,
meliputi latar belakang, tujuan, ruang lingkup, metode penulisan dan
sistematika penulisan.
BAB II : Tujuan
Teoritis, meliputi konsep dasar, asuhan keperawatan
BAB III : Studi
Kasus, meliputi pengkajian, diagnosa
keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi.
BAB IV : Penutup,
meliputi kesimpulan dan saran
Daftar
Pustaka
BAB II
TINJAUAN
TEORITIS
A.
Konsep Dasar
1.
Definisi
Diare adalah kehilangan cairan dan
elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih
buang air besar dengan bentuk tinja yang encer atau cair (Suriadi, S.Kp dan
Rita Yuliani, S.Kp, 2001). Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan
jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 ml/jam tinja)
dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cairan (setengah padat), dapat pula
disertai frekuensi yang meningkat (Arief Mansjoer, 2001).
2.
Etiologi
a)
Faktor infeksi
1)
Bakteri enteropathogenic
eschericia coli, saleuonella, strigela, yersinia, enterocouhea.
2)
Virus; enterovirus –
enehoviruses, adenovirus, human retrovirua seperti agent rotarirus.
3)
Jamur, candida enteritis
4)
Parasit, giardia clambia,
crytosporidium
5)
Protozoa
b)
Bukan faktor infeksi
1.
Alergi makanan; susu,
protein
2.
Gangguan metabolik atau
malabsorpsi
3.
Iritasi pada saluran
pencernaan
4.
Obat-obatan; antibiotik
5.
Penyakit usus, confus
alceratif
6.
Eurosional atau stress
7.
Obstruksi usus
c)
Penyakit infeksi: otitis
media, infeksi saluran nafas atas
Patofisiologi
a.
Meningkatnya mobilitas dan
cepatnya pengosongan pada infestinal merupakan akibat dari gangguan absorpsi
dan ekresi cairan dan elektrolit yang berlebihan.
b.
Cairan, sodium, potasium
dan bikarbonat berpindah dari rongga ekstraselular ke dalam tinja, sehingga
mengakibatkan dehidrasi dan tempat terjadi asidosis metabolik.
c.
Transport aktif akibat
rangsangan toksin bakteri terhadap elektrolit ke dalam usus halus. Sel dalam
mukosa intestinal mengalami iritasi dan meningkatkan sekresi cairan dan
elektrolit. Mikroorganisme yang masuk akan merusak sel mukosa intestinal
sehingga menurunkan area permukaan intestinal, perubahan kapasitas intestinal
dan terjadi gangguan absorbsi cairan dan elektrolit
d.
Peradangan akan menurunkan
kemampuan intestinal untuk mengabsorbsi cairan elektrolit dari bahan-bahan
makanan.
e.
Meningkatnya mobilitas
intestinal dapat mengakibatkan gangguan absorbsi intestinal.
Menurunnya
pemasukan/hilangnya cairan
akibat muntah, diare,
demam
ß
Tiba-tiba, dengan cepat
cairan ekstraseluler hilang
ß
Ketidakseimbangan
elektrolit
ß
Hilangnya cairan dalam
intraseluler
ß
Disfungsi seluler
ß
Syok hiporolemik
ß
Kematian
3.
Manifestasi Klinis
a.
Sering buang air besar
dengan konsistensi tinja cair atau encer.
b.
Terdapat tanda dan gejala
dehidrasi, tangan kulit jelek, ubun-ubun dan mata cekung, membran mukosa kering
c.
Keram abdorminal
d.
Demam
e.
Mual dan muntah
f.
Anoreksia
g.
Lemah
h.
Pucat
i.
Perubahan tanda-tanda
vital, nadi dan pernafasan cepat
j.
Menurun atau tidak ada
pengeluaran urine
k.
Kekurangan cairan
menyebabkan pasien merasa haus, lidah kering, tulang pipi menonjol, turgor
kulit menurun serta suara serak.
4.
Klasifikasi
a.
Diare Akut
Diare
akut adalah diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat dalam beberapa
jam sampai 7 atau 14 hari.
b.
Diare kronik adalah diare
yang berlangsung lebih dari 3 minggu. Ketentuan ini berlaku bagi orang dewasa,
sedangkan pada bayi dan anak ditetapkan batas waktu 2 minggu.
5.
Pemeriksaan Diagnostik
a.
Riwayat alergi pada
obat-obat atau makanan
b.
Kultur tinja
c.
Pemeriksaan elektrolit,
BUN, creatinin dan glukosa
d.
Pemeriksaan tinja; PH,
leukosit, glukosa dan adanya darah
6.
Penatalaksanaan
a.
Penanganan fokus pada
penyebab
b.
Pemberian cairan dan
elektrolit, onal seperti oralit atau terapi perenteral.
c.
Pada bayi pemberian ASI
diteruskan jika penyebab bukan dari ASI.
7.
Komplikasi
a.
Dehidrasi
b.
Hipokelami
c.
Hipokalsemi
d.
Cardiae dysrhytimias
akibat hipokalemi dan hipokalsemi
e.
Hiponatremi
f.
Syok hipovolemik
g.
Asidosis
B.
Proses Keperawatan
1.
Pengkajian
a.
Pengkajian riwayat diare
b.
Pengkajian status hidrasi:
ubun-ubun, furgor kulit, mata, membran mukosa mulut.
c.
Kaji tinja: jumlah.,
warna, bau, konsistensi dan waktu buang air besar.
d.
Kaji intake dan output
e.
Kaji berat badan
f.
Kaji tingkat aktivitas
anak
g.
Kaji tanda-tanda vital
2.
Diagnosa Keperawatan
a.
Kurangnya volume cairan
berhubungan dengan seringnya buang air besar dan encer.
b.
Resiko gangguan integritas
kulit berhubungan dengan seringnya buang air besar.
c.
Resiko infeksi pada orang
lain berhubungan dengan terinfeksi human diare atau kurangnya pengetahuan
tentang pencegahan penyebaran penyakit.
d.
Perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan menurunnya intake dan menurunnya
absorpsi makanan dan cairan.
3.
Analisa Data
|
Data
Fokus
|
Kemungkinan
Penyebab
|
Masalah
Keperawatan
|
|
DS:
-
Keluarga kelien
mengatakan klien BAB mencret
-
Keluarga klien
mengatakan klien BAB > 3 x hari
DO:
-
Konsistensi feces cair
-
Turgor kulit jelek
-
Mata cekung
-
Kadar elektrolit
|
Bakteri masuk ke dalam
intestinal
¯
Iritasi usus
¯
Paristaltik usus
meningkat
¯
Sari makan sulit
diserapi
¯
Sehingga air & garam
mineral terbawa ke dalam usus
¯
Cairan & elektrolit terbuang
melalui feces
|
Gangguan
kese-imbangan cairan & elektrolit
|
|
DS:
-
Pasien mengatakan
badanya lemas
DO:
-
Frekuensi BAB > 3 x
sehari
-
Pasien tampak lemah
-
Pasien muntah, mual
-
Bising usus meningkat
sewaktu diauskultasi selama 1 menit
|
Masuknya bakteri dalam
intestinal
¯
Fungsi intestinal
terganggu
¯
Terjadi p
paristaltik usus
¯
Sari makanan banyak
terbuang karena teransit time absorbsi berkurang
¯
Sari-sari makanan
terbuang melalui feces
¯
Kebutuhan nutrisi
terganggu
|
Gangguan
pemenuhan nutrisi
|
4.
Diagnosa Keperawatan
a.
Gangguan pada keseimbangan
cairan dan elektrolit b.d dehidrasi dan diare
b.
Gangguan perubahan nutrisi
b.d kurang dari kebutuhan tubuh
5.
Rencana Tindakan
|
No
|
DX.
Keperawatan
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
|
1.
|
Gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit ditandai dengan:
DS:
-
Keluarga kelien
mengatakan klien BAB mencret
-
Keluarga klien
mengatakan klien BAB > 3 x hari
DO:
-
Konsistensi feces cair
-
Turgor kulit jelek
-
Mata cekung
|
- Kesiembangan
cairan dan elektrolit dapat dipertahankan dalam batas normal
- Mencret
dapat berkurang dalam jangka waktu 1X24 jam
-
Konsistensi BAB lunak
-
Turgor kulit baik
|
-
Observasi TTV
-
Kaji kebutuhan cairan
-
Pemberian oralit 3x
sehari
-
Anjurkan banyak minum
|
-
Untuk menge-tahui
keadaan umum
-
Untuk menge-tahui
tanda-tanda dehidrasi
-
Untuk meng-ganti cairan
-
Agar mencret berkurang
|
|
2.
|
Gangguan pemenuhan nutrisi ditandai
dengan:
DS:
-
Pasien mengatakan
badanya lemas
DO:
-
Frekuensi BAB > 3 x
sehari
-
Pasien tampak lemah
-
Pasien muntah, mual
|
- Memperbaiki
kebutuhan nutrisi dalam keadaan normal
- Nafsu
makan pasien kembali normal
-
Kebutuhan nutrisi
terpenuhi dalam waktu 4 hari
|
-
Pemberian ASI
-
Pemberian susu
500cc/hari
-
Observasi TTV
|
-
Untuk meme-nuhi nutrisi
-
Untuk memberi tenaga
pada klien
-
Untuk mengetahui keadaan
umum
|
BAB III
TINJAUAN
KASUS
ASUHAN
KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN GANGGUAN
PEMENUHAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT: DIARE
DI
DESA KARYA MULYA 02/08 – MAJASEM
C I R
E B O N
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Ny. M
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 63 Tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Gol. Darah : -
Alamat : Karya Mulya 02/08 Majasem - Cirebon
Tgl.
Pengkajian : 23 Juli 2006
Diagnosa
Medis : Diare
2. Identitas Penanggung jawab
Nama : Tn.A
Jenis
kelamian : Laku-laki
Umur : 70 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Alamat : Karya Mulya 02/08 Majasem - Cirebon
Hub. Dgn
klien : Suami
B. Keluhan utama
Klien mengatakan klien mencret ± 5 x/hari
C. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada tanggal 18
Februari 2008 pasien datang ke Puskesmas Majasem dengan keluarga klien
mengatakan klien panas, lemah, BAB berlebihan ± 5 x/hari, kemudian klien di berikan obat oleh pihak
Puskesmas, pada tanggal 18 februari 2008 jam 15.00 wib di lakukan pengkajian sampai dengan 23 Februari 2008.
D. Riwayat Kesahatan Masa
Lalu
Keluarga klien mengatakan belum
pernah mengalami yang dialami sekarang.
E. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga klien tidak ada yang menderita
penyakit menular dan penyakit yang dialami klien saat ini.
F. Keadaan Umum
1. Tingkat kesadaran : composmentis
Eye (mata) membuka tidak sepontan :
5
Verbal : 4
Motorik : 6
15
2.
Tanda – tanda vital :
Suhu : 37,5oC
Nadi : 90
Respirasi : 30Xmnt
TD : 130/90
mmHg
3. Penampilan umum : Klien tampak
lemah
G.
Pemeriksaan Fisik
a.
Pemeriksaan
umum
1.
Kepala : Bentuk
simetris, rambut Beruban.
2.
Mata : Bentuk simetris, cekung, tidak ikterik, funsi penglihatan baik.
3.
Hidung : Bentuk
simetris, tidak ada lesi, mukosa merah, fungsi penciuman baik ditandai dengan
dapat membedakan bau terasi dengan balsem.
4.
Mulut
: Bibir merah, bentuk simetris, mukosa lembab.
5.
Telinga
: Bentuk simetris, tidak ada benjolan, fungsi pendengaran baik
ditandai klien masih dapat merespon pertanyaan perawat dengan baik.
6.
Leher
: Bentuk simetris, tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran KGB.
7.
Dada : Tidak sesak, paru sonor, vesikuler, tidak terdengan ronci, bunyi
jantung I dan II normal, tidak terdengar bising
8.
Abdomen
: Bentuk
simetris, tidak ada lessi, hepar tidak teraba.
9.
Ektremitas :
§ Ekstremitas
atas
-
Tidak ada keluhan
§ Ektremitas
bawah
-
Tidak ada keluhan
10.
Integumen
:Warna kulit putih, turgor kulit baik.
H. Aspek Sosial, Psiko dan
spiritual
1. Konsep Diri
§
Body
image
Keluarga
klien mengatakan menyukai semua anggota kliennya
§
Ideal
diri
Keluarga
klien mengatakan mempunyai keinginan agar klien cepat sembuh
§
Harga
diri
Klien
§
Peran
diri
Selama
di rawat di rumah sakit keluarga klien mengatakan kurang nyaman
§
Identitas
diri
Selama dikaji klien mampu menjawab pertanyaan dari
perawat
2. Perasaan
Klien
tampak lemah, cemas dan takut pada saat perawat mengkaji
3. Mekanisme pertahanan diri
Setiap klien merasa sakit klien istirahat
b.
Aspek Sosial
1.
Hubungan Sosial
Klien mengatakan bahwa orang yang terdekat dengan klien
adalah suaminya
2.
Intraksi selama pengkajian
Klien sangat kooperatif dengan perawat pada saat
pengkajian
c.
Aspek Spiritual
1.
Nilai keyakinan
Klien memandang penyakit yang diderita klien adalah
cobaan dan kurang potensi dari keluarga klien terutama dalam mengatur pola
makan.
2.
Kegiatan ibadah
Klien tidak bisa beribadah, selama klien sakit.
|
No
|
Jenis aktivitas
|
Saat sehat/di rumah
|
Saat sakit/di RS
|
|
1.
|
Nutrisi
Frekuensi
Jenis
makanan
Pola
makanan
|
10
x 24 jam
ASI,
susu
|
5
x 24 jam
ASI,
Susu
|
|
2.
|
Minuman
Jenis
minum
Jumlah
Kesulitan
|
ASI,
susu
Susu
3 botol/hari
Tidak
ada
|
ASI,
susu
Susu
2 botol/hari
Tidak
ada
|
|
3.
|
Eliminasi
§ Eliminasi
Faal
Frekuensi
Warna
Konsistensi
|
1
x/hari
Kuning
Lunak
|
4
x/hari
kuning,
cair
cair
|
|
4.
|
Personal
hygiene
Mandi
Oral
hygin
Cuc
rambut
Potong
kuku
Ganti
baju
|
3
x/hari
3
x/hari
-
-
3
x/hari
|
3
x/hari
1
x/hari
-
-
4
x/hari
|
|
5.
|
Istirahat/tidur
§ Waktu
tidur
§ Bangun
malam hari
Kualitas
tidur
Gangguan
tidur
|
17.00
WIB
-
-
|
Sering
Tidak
normal
ada,
keluarnya cairan
|
I. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan diagnostik
a.
Tes darah:
HB : 9,5 g/dl
Leukosit : 10,300/mdl
Trombosit : 38,6000/ml
Limfosit : 32
%
Monosit : 0
%
Haemotokrit : 28,3
b.
Tes urin
Warna : Kuning
BD : I,036
pH : 6,0
Keton : 1
mg
Albumin : +
Reduksi : -
2. Pemberian Terapi
-
Oralit
1\4 bungkus perhari
-
Parasetamol
0,5 drof
-
Infus
Rl 60 tetes per menit
Analisa
Data
|
Data
Fokus
|
Kemungkinan
Penyebab
|
Masalah
Keperawatan
|
|
DS:
-
Keluarga kelien mengatakan
klien BAB mencret ±
5 x/hari
DO:
-
Konsistensi feces cair
-
Konsistensi Kulit jelek
-
Mata cekung
|
Bakteri masuk ke dalam
intestinal
¯
Iritasi usus
¯
Paristaltik usus
meningkat
¯
Sari makan sulit
diserapi
¯
Sehingga air & garam
mineral terbawa ke dalam usus
¯
Cairan & elektrolit
terbuang melalui feces
|
Gangguan
kese-imbangan cairan & elektrolit
|
|
DS:
-
Keluarga mengatakan, Klien
susah makan
-
Keluarga klien
mengatakan klien badanya lemas
DO:
-
Pasien tampak lemah
-
Pasien muntah
-
Bising usus > BAB
menurun
|
Masuknya bakteri dalam
intestinal
¯
Fungsi intestinal
terganggu
¯
Terjadi p
paristaltik usus
¯
Sari makanan banyak
terbuang karena teransit time absorbsi berkurang
¯
Sari-sari makanan
terbuang melalui feces
¯
Kebutuhan nutrisi
terganggu
|
Gangguan
pemenuhan nutrisi
|
Diagnosa
Keperawatan
c.
Gangguan pada keseimbangan
cairan dan elektrolit b.d dehidrasi dan diare
d.
Gangguan perubahan nutrisi
b.d kurang dari kebutuhan tubuh
J.
Rencana Tindakan
|
No
|
DX.
Keperawatan
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
|
1.
|
Gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit ditandai dengan:
DS:
-
Keluarga kelien
mengatakan klien BAB mencret ±
5 x/hari
DO:
-
Konsistensi feces cair
-
Konsistensi Kulit jelek
-
Mata cekung
|
Tupan:
-
Kesiembangan cairan dan
elektrolit dapat dipertahankan dalam batas normal
Tupen:
-
Mencret dapat berkurang
dalam jangka waktu 1x 24 jam
-
Konsistensi BAB lunak
Konsistensi
bab lunak
Turgor kulit baik
|
-
Observasi TTV
-
Kaji kebutuhan cairan
-
Pemberian oralit 3x
sehari
-
Anjurkan banyak minum
|
-
Untuk menge-tahui
keadaan umum
-
Untuk menge-tahui
tanda-tanda dehidrasi
-
Untuk meng-ganti cairan
-
Agar mencret berkurang
|
|
2.
|
Gangguan pemenuhan nutrisi ditandai
dengan:
DS:
-
Keluarga mengatakan,
Klien susah makan
-
Keluarga klien
mengatakan klien badanya lemas
DO:
-
Pasien tampak lemah
-
Pasien muntah
|
Tupan:
-
Memperbaiki kebutuhan
nutrisi dalam keadaan normal
Tupen:
-
Nafsu makan pasien
kembali normal
-
Kebutuhan nutrisi
terpenuhi dalam waktu 4 hari
|
-
Pemberian ASI
-
Pemberian susu
-
Observasi TTV
-
|
-
Untuk meme-nuhi
nutrisi
-
Untuk memberi tenaga
pada klien
-
Untuk mengetahui keadaan
umum
|
K.
Pelaksanaan
CATATAN
PERAWATAN
|
No. DP
|
Hari/Tanggal
|
Jam
|
Tindakan Keperawatan respon
|
TTD & Nama perawat
|
|
DX
I
DX
II
|
Sabtu
23
Juli 2006
|
08.00
10.00
|
T: Observasi
TTV untuk mengetahui suhu normal klien
R: Suhu
normal 36,5oC
T: Memberi
therapi, oralit
R: Mencret masih tetap
T: Memberi cairan RL
R: Kebutuhan
cairan belum terpenuhi
|
|
|
DX
I
|
Senin
25
Juli 2006
|
08.00
|
T: Observasi
TTV untuk mengetahui suhu normal
R: Suhu
normal 37,1oC
T: Memberi
infus RL
R: Kebutuhan
nutrisi belum terpenuhi
|
|
|
DX
I
|
Selasa
26
Juli 2006
|
14.00
|
T: Mengobservasi
TTV untuk mengetahui suhu normal klien
R: Suhu
normal 36,8oC
T: Memberi
PASI
R: Kebutuhan
nutrisi terpenuhi sebagian
|
|
|
No. DP
|
Hari/Tanggal
|
Jam
|
Evaluasi
|
TTD & Nama perawat
|
|
DX 1
DX II
|
Sabtu
23
Juli 2006
Sabtu
|
08.00
10.00
|
S: Keluarga
klien mengatakan klien masih mencret ± 4 x
O: Konsistensi
masih cair
A: Masalah
belum teratasi
P: lanjutkan
intervensi
-
Berikan oralit 2 x/hari
-
Mengajurkan banyak minum
S: Keluarga
klien mengatakan klien masih mencret 3-4 x/hari
O: Konsistensi
BAB masih cair
A: Masalah
Belum teratasi
P: Lanjutkan
intervensi
-
Berikan oralit 2 x/hari
-
Mengajurkan banyak minum
|
|
|
DX I
|
Senin
25
Juli 2006
|
08.00
11.00
|
S: Keluarga
klien mengatakan klien masih lemah
O: Klien
tampak lemah
A: Masalah
belum teratasi
P: Lanjutkan
intervensi
-
Observasi TTV
-
Anjurkan pemberian ASI
|
|
|
DX
I
|
Selasa
26
Juli 2006
|
14.00
|
S: Keluarga
klien mengatakan klien masih mencret 2x/hari
O: Konsistensi
BAB berkurang
A: Masalah
teratasi sebagian
P: Intervensi
dilanjutkan oleh perawat ruangan
|
|
BAB
II
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam menyusun dan mempelajari serta menelaah
materi keseimbangan cairan dan elektrolit serta pengkajian keseimbangan cairan
dan elektrolit secara teori ataupun pelaksanaan ternyata cairan dan elektrolit
tubuh perlu dijaga keseimbangan. Dari kasusu yang ada ternyata berkurangnya
cairan tubuh dapat memberikan dampak yang negatif misal; kematian,fisiologis
tubuh terganggu, turgor kulit jelek dan mata cekung, dan untuk menanggulangi
itu pada dasarnya kita perlu cepat mengganti cairan tubuh itu dengan oralit dan
infusan.
Dalam makalah ini kami memfokuskan pada
masalah berkurangnya cairan tubuh, sedangkan masalah-masalah lain dalam makalah
kami ini sifatnya hanya mendukung terhadap permasalahan yang ada.
Adapun kritik yang membangun kami tambung.
B.
Saran
Dengan dibuatnya study kasus ini diharapkan
dapat membantu para mahasiswa-mahasiswa untuk mengetahui dan memahamai proses
Asuhan Keperawatan Diare serta dapat bermanfaat dalam
DAFTAR
PUSTAKA
Markum, A.H 1991. Buku Ajar Ilmu
Kesehatan. Jilid I. FKMI: Jakarta
Mansjoer
Arief. 2001. Kapita Selekta
Kedokteran. Jilid I. Media Ausculapius: Jakarta
Suriadi, S.Kp, dkk. 2001. Asuhan
Keperawatan Pada Anak. Edisi I.
CV. Sagung Seto: Jakarta
Nursalim. 2001. Proses Dokumentasi
Keperawatan Konsep dan Praktek. Salemba Medika: Jakarta




1 komentar:
Casino Games for Windows - DRMCD
A list of the best Windows 10 안산 출장샵 casino 아산 출장샵 games. The 목포 출장마사지 selection of the best games and the 동해 출장마사지 highest 진주 출장샵 RTP. The most recent bonuses. Rating: 3 · 4 votes
Posting Komentar